Labrador Terakhir di Kota Mati
Labrador Terakhir di Kota Mati
Langit kota Lynton tampak kelabu selama seminggu penuh. Awan gelap menggantung rendah, dan tak ada sinar matahari yang berhasil menembusnya. Kota kecil di pinggiran utara itu seolah membeku dalam waktu—sepi, hening, dan menyimpan cerita yang tak ingin diungkap.
Dua minggu sebelumnya, kota itu masuk berita nasional. Seluruh penduduk kota menghilang dalam satu malam. Polisi menemukan rumah-rumah kosong, makanan masih hangat di meja makan, lampu masih menyala, tetapi tak ada satu pun manusia—seakan seluruh kota ditelan bumi.
Mereka menyebutnya “Kota Mati.”
---

Detektif Alra Quinn, yang baru saja menyelesaikan kasus misteri di Verlington, diminta khusus oleh pemerintah untuk menyelidiki kejadian ini. Ada satu laporan yang menarik perhatian Alra—laporan dari seorang petugas pos yang melaporkan seekor anjing Labrador hitam terlihat mondar-mandir di tengah jalan kota Lynton, sehari setelah warga menghilang.
Satu-satunya makhluk hidup yang masih terlihat...
---

Setibanya di Lynton, Alra mengenakan masker oksigen, bukan karena racun, tapi karena bau yang aneh—seperti daging terbakar dan tanah basah. Ia menyusuri jalanan kota yang sunyi. Tak ada suara burung, tak ada angin, bahkan pepohonan tak bergoyang.
Namun di trotoar, tepat di depan balai kota, terlihat jejak kaki anjing — basah dan berlumpur, namun tidak mencocokkan arah logis. Jejak itu memutar, berhenti, lalu muncul kembali dari tempat yang berbeda.
Dan di tengah bundaran taman kota, sebuah patung batu berdiri. Bukan patung biasa, tapi berbentuk Labrador hitam, dengan mata merah mengilap — anehnya, seperti baru dipahat. Di bagian bawahnya tertulis:
> “Yang terakhir akan tetap berjaga.”
---

Di rumah milik mantan wali kota, Alra menemukan buku harian milik seorang anak perempuan bernama Eliza, berusia 12 tahun. Halaman terakhir ditulis sehari sebelum semua orang menghilang.
> "Aku tidak tidur semalaman. Suara itu datang lagi, seperti langkah cakar di atap. Aku melihatnya—anjing hitam besar dengan mata menyala merah. Tapi Ayah bilang itu hanya mimpi. Aku tahu itu bukan mimpi. Semua orang menyembunyikan sesuatu di kota ini. Sesuatu yang gelap."
Buku harian itu berhenti di situ. Tidak ada halaman berikutnya.
---

Alra menyelidiki lebih dalam, menelusuri arsip bawah tanah kota yang terkunci. Di sana, ia menemukan dokumen rahasia: proyek ilegal pembuangan limbah dari perusahaan besar, dikuburkan di bawah tanah kota sejak 15 tahun lalu. Limbah itu menyebabkan pencemaran dan mutasi pada hewan sekitar, dan telah memicu wabah penyakit yang disembunyikan oleh pihak berwenang kota.
Penduduk kota tahu… tapi memilih diam. Dan kemudian, dalam semalam, mereka menghilang. Bukan kabur. Tidak diculik. Tapi entah bagaimana, seperti... dihapus.
---

Malam itu, saat Alra kembali ke hotel tua tempat ia menginap, listrik padam. Saat menyalakan senter, ia melihat dua mata merah menatap dari ujung koridor. Sosok Labrador hitam itu muncul—berdiri diam, bulunya basah, seolah baru keluar dari genangan neraka.
Labrador itu berjalan perlahan ke arahnya, lalu duduk… dan menggonggong sekali — guk! — sebelum menghilang ke dalam bayangan.
Di tempat ia duduk tadi, tertinggal foto tua. Dalam foto itu, terlihat seluruh warga kota Lynton berdiri berjajar... dan di tengah-tengah mereka, seekor Labrador hitam — sama persis dengan yang dilihat Alra. Tanggal di pojok bawah tertulis: 1962.
Lebih dari 60 tahun lalu.
---

"Aku tidak tahu apakah ini hantu, roh, atau semacam penegak keadilan yang tak terlihat. Tapi satu hal pasti... Labrador itu muncul setiap kali kebenaran dikubur terlalu dalam. Kota ini tidak kosong. Kota ini dihukum."
Ia menuliskan laporan akhirnya dengan dua kalimat sederhana:
> "Lynton menjadi kota mati bukan karena tragedi, tapi karena karma."
"Dan Labrador hitam itu… adalah eksekutornya."
---

Di tempat-tempat di mana kesalahan besar disembunyikan dan rasa bersalah tumbuh diam-diam, legenda Labrador Hitam tidak sekadar dongeng. Ia menunggu. Ia berjaga.
Dan bila kau mendengar gonggongannya di tengah malam, mungkin... giliranmu telah tiba.
---
Post a Comment for " Labrador Terakhir di Kota Mati"