Jejak Hitam di Tengah Hujan
Jejak Hitam di Tengah Hujan
Hujan turun deras malam itu, membasahi aspal tua di pinggiran kota Verlington. Kabut menggantung rendah, menyelimuti lampu jalan dan meninggalkan cahaya kekuningan yang temaram. Di ujung jalan berbatu itu, suara langkah kaki menggema, cepat dan gugup. Seorang pria tua berjas panjang lari tergesa, sesekali menoleh ke belakang, seakan ada yang memburunya.
Tak ada suara selain hujan dan satu hal lain — guk... guk... — suara anjing. Bukan suara yang biasa. Serak, dalam, dan menggema.
Pria itu mempercepat langkah, tapi terlalu terlambat. Ia terpeleset di genangan air, dan tubuhnya terhantam keras ke trotoar. Saat dia mencoba bangkit, matanya menangkap sosok hitam — seekor anjing Labrador besar, berdiri diam di bawah lampu jalan, matanya menyala merah samar seperti bara. Beberapa detik kemudian, pria itu menjerit... dan dunia menjadi sunyi.
---
Pagi harinya, Detektif Alra Quinn mendapat panggilan dari kantor polisi kota kecil itu. Kasus yang aneh, katanya. "Bukan pembunuhan biasa."
Mayat pria tua bernama Howard Mills, pensiunan petugas arsip, ditemukan dengan luka cakaran dalam di dada dan leher. Tidak ada saksi. Tidak ada senjata. Tapi yang membuat semua orang terdiam adalah jejak kaki anjing yang basah — satu baris sempurna — membentuk lingkaran di sekitar tubuh korban. Jejak itu berhenti begitu saja. Tidak ada lanjutan. Seolah anjing itu menghilang di udara.
"Ini aneh," gumam Alra sambil memeriksa TKP. "Tidak mungkin ini anjing biasa."
Petugas forensik menambahkan fakta mengejutkan: "Luka-lukanya terlalu presisi untuk cakaran hewan. Seperti dipotong oleh alat tajam... tapi bentuknya tetap seperti cakar."
---
Verlington bukan kota asing bagi Alra. Ia pernah menelusuri kasus penculikan anak di sini lima tahun lalu. Dan satu hal yang ia ingat, adalah legenda yang sering dibisikkan warga tua — tentang seekor Labrador hitam yang muncul tiap kali ada dosa yang tak diungkapkan.
Di antara bisik-bisik masyarakat, anjing itu disebut "Bayangan Penuntut." Seekor roh berbentuk anjing yang menghukum mereka yang menyembunyikan kejahatan. Cerita rakyat? Mungkin. Tapi fakta bahwa ini adalah kasus kelima dalam dua tahun dengan pola jejak dan luka serupa, membuatnya tak bisa diabaikan.
---
Alra menelusuri latar belakang korban. Howard Mills ternyata pernah menjadi saksi penting dalam kasus pemalsuan data properti pemerintah, tapi tak pernah bersaksi di pengadilan. Kasus itu ditutup secara diam-diam. Korban tampaknya tahu banyak… dan menyembunyikan sesuatu.
Malam berikutnya, Alra memutuskan kembali ke rumah korban, sendirian. Ia menyusuri halaman yang basah, memeriksa gudang belakang. Lampunya berkedip. Tiba-tiba, suara guk... guk... terdengar lagi. Tapi kali ini lebih dekat.
Ia membalik badan — dan di sana, berdiri sosok Labrador hitam. Diam. Menatap.
Alra mengangkat senter, tapi sinar itu menembus tubuh si anjing... seperti asap hitam.
Dalam sekejap, Labrador itu menghilang — dan di tanah, muncul sebuah catatan lusuh. Dengan tangan gemetar, Alra mengambil dan membacanya.
> “Saya tidak pernah ingin mereka tahu. Mereka akan membunuh saya. Tapi saya tidak bisa membawa rahasia ini ke kubur.”
– H.M.
---
Alra membawa catatan itu ke kantor polisi. Dalam penyelidikan lebih lanjut, ditemukan salinan dokumen lama di bawah papan lantai rumah Howard — bukti kuat tentang konspirasi penjualan tanah ilegal oleh pejabat lokal. Nama-nama besar tercantum. Termasuk kepala polisi lama kota itu.
Keesokan harinya, berita tentang kasus tersebut menyebar luas. Penangkapan dilakukan. Warga bersyukur… tetapi juga bertanya-tanya: siapa sebenarnya yang mengungkap semuanya?
---
Malam itu, Alra duduk di balkon hotelnya, menatap hujan yang kembali turun. Di kejauhan, samar-samar di bawah cahaya petir, ia melihat siluet Labrador hitam… berdiri di ujung jalan. Lalu menghilang.
"Bukan mitos, ternyata," gumamnya. "Keadilan punya caranya sendiri... bahkan jika datang lewat cakar kegelapan."
---

Legenda tentang “The Dark Labrador” mungkin hanya dongeng… atau mungkin, itu adalah perwujudan dari rasa bersalah yang tak tertahankan, mengejar mereka yang berusaha menyembunyikan kebenaran.
---
Post a Comment for " Jejak Hitam di Tengah Hujan"