Tanda Cakar di Buku Harian

 Tanda Cakar di Buku Harian

Kota kecil Ashbourne Ridge jarang disorot media. Terletak di atas dataran tinggi yang diselimuti kabut hampir sepanjang tahun, tempat itu seolah tak tersentuh waktu. Tapi suatu hari, seorang guru sekolah dasar menemukan sesuatu yang mengusik ketenangan lama itu — buku harian tua terselip di antara dinding perpustakaan sekolah yang sedang direnovasi.

Yang membuat merinding adalah bekas cakaran panjang dan dalam di sampul buku tersebut. Tidak hanya itu — halaman-halamannya dipenuhi coretan seperti ditulis dengan tangan gemetar. Namun yang membuat bulu kuduk berdiri, adalah nama di halaman pertama:

> "Milik: Amelia Croft – 1987"

Amelia adalah murid kelas 5 yang dinyatakan hilang... 38 tahun lalu.

---

 Catatan Terakhir Amelia

Detektif Alra Quinn menerima kiriman salinan buku harian itu dari seorang jurnalis lokal yang sedang menyelidiki “kasus anak hilang yang tidak pernah ditutup.” Di antara tulisan Amelia yang lugu, ada catatan-catatan yang tidak biasa:

> “Hari ini aku dengar suara dari bawah lantai ruang baca.”

“Aku lihat anjing hitam di halaman sekolah. Tapi dia tidak seperti anjing biasa. Dia menatapku... seperti tahu sesuatu.”

“Bu Guru bilang aku suka mengarang cerita. Tapi aku tahu, dia ada di sana untuk memperingatkan aku.”

Dan pada tanggal 14 Oktober 1987, catatan itu berhenti. Halaman terakhir hanya berisi bekas cakaran menyilang, dan satu kata:

> “Maaf.”

---

 Penelusuran di Sekolah Tua

Alra segera menuju Ashbourne Ridge dan mulai menelusuri sekolah tua yang sekarang sudah ditutup. Bangunannya masih berdiri, namun tercium bau kayu lapuk dan udara dingin menyusup dari setiap celah. Di lantai ruang baca tempat Amelia biasa duduk, papan-papan lantai tampak tidak rata.

Dengan izin pemilik properti, Alra membuka sebagian lantai itu… dan menemukan ruang sempit di bawah lantai kayu. Di dalamnya ada sisa-sisa kertas, coretan dinding dengan krayon anak-anak, dan… kalung kecil dengan huruf A tergantung di paku tua.

Di sudut ruangan, ada cakar terukir di tembok bata, besar, dalam, dan bukan buatan alat manusia.

---

 Labrador Hitam Itu Muncul Lagi

Malam harinya, saat hujan turun dan kabut menyelimuti lereng bukit, Alra berdiri di depan halaman sekolah, merenung. Lalu tiba-tiba... muncul Labrador hitam. Sama seperti yang ia lihat dalam kasus sebelumnya: tubuh besar, bulu gelap basah, dan mata merah redup yang bukan penuh amarah — tapi penuh luka.

Anjing itu berjalan mendekat, menatap tanah, lalu berhenti di satu titik. Alra menggali sedikit… dan menemukan tulang jari kecil manusia.

Tes forensik kelak mengonfirmasi bahwa tulang itu milik Amelia Croft.

---

 Kebenaran yang Terpendam

Dari hasil investigasi lanjutan, terungkap bahwa Amelia pernah menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya — guru pria di sekolah itu terlibat dalam pelecehan dan penganiayaan terhadap siswa. Karena takut, Amelia menyimpan semuanya dalam buku hariannya. Namun suatu malam, ia dikejar dan dibungkam.

Tapi sebelum tragedi itu menimpanya, Amelia sempat membisikkan semuanya ke seekor anjing jalanan yang sering duduk di pagar sekolah. Anjing itu — Labrador hitam — menjadi saksi bisu, dan kemudian... menjadi penuntut keadilan.

---

 Penutup Alra

Detektif Alra menuliskan laporannya:

> “Buku harian Amelia bukan sekadar kenangan, tapi jeritan tak terdengar dari masa lalu. Dan cakar itu… adalah tanda bahwa meski manusia diam, kebenaran tetap mencakar permukaan, menunggu untuk diungkap.”

---

 Penutup:

Kini perpustakaan sekolah itu diubah menjadi tugu peringatan untuk Amelia Croft. Di tengah ruangannya, diletakkan salinan buku harian yang ditemukan.

Dan di malam-malam hujan, beberapa warga bersaksi pernah melihat seekor anjing hitam duduk diam di depan pagar sekolah, menatap ke jendela ruang baca — seperti menjaga, memastikan tak ada lagi yang harus minta maaf dalam diam.

---

Location:

PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI - JUAL BELI BLOG - JUAL BLOG UNTUK KEPERLUAN DAFTAR ADSENSE - BELI BLOG BERKUALITAS - HUBUNGI KAMI SEGERA

Share :